Selasa, 24 Maret 2009

Nyepi

Nyepi (sepi) yang diperingati selama sehari dan sekali dalam setahun adalah sebuah peristiwa yang sangat menarik dan tentunya suasananya tidak akan dapat kita nikmati selain di Bali. Nyepi adalah Tahun Baru bagi umat Hindu atau ynag di bali di kenal dengan nama Tahun Baru Caka (dibaca Saka) yang pada tahun ini tepat jatuh pada tanggal 7 Maret 2008 dan untuk kali ini adalah Tahun Baru Caka 1930.


Ada baiknya kita mengenal lebih jauh rangkaian upacara tentang nyepi itu sendiri. dua hari sebelum Nyepi masyarakat Hindu di Bali melakukan serangkaian upacara yang di kenal denagn nama Melis/Melasti, di hari ini umat hindu di Bali berkumpul di Pura (tempat suci agama Hindu) berjalan bersama-sama menuju pantai terdekat untuk menyucikan kembali pretima-pretima ( Simbol-simbol Tuhan ). Sesampainya di laut semua pretima-pretima ini di upacarai secara simbolis dan masyarakat Hindu di Bali percaya pretima-pretima itu akan kembali menjadi suci setelah setahun di semayamkan di pura, sehari sebelum hari raya nyepi ada hari yang di bali dikenal dengan istilah Hari Pengerupkan, di hari ini pada pagi harinya masyarakat Hindu di Bali akan berkumpul di banjar ( tempat berkumpul semacam gedung serbaguna ) dengan membawa Gebogan ( buah-buahan dan jajan yang di rangkai sedemikan rupa, tingginya kurang lebih 1m ). Di hari ini biasanya di Banjar mereka berkumpul untuk melakukan serangkaian upacara yang dipimpin oleh pemangku ( pemuka agama ) setempat dimana dalam upacara ini intinya adalah persembahan suci dari masyarakat kepada alam di daerah mereka tinggal dengan harapan daerah mereka tinggal akan kembali disucikan oleh mantra ( doa ) dari pemangku tersebut.Sepulangnya mereka dari banjar, masyarakat di bali akan mendapatkan tirta ( air suci ) yang akan digunakan untuk menyucikan pekarangan rumah mereka masing-masing dari hal-hal yang tidak baik.

Dan yang paling menarik dan yang sangat sayang untuk dilewatkan adalah pawai OGOH-OGOH ( sebuah patung-patung yang berukuran sangat besar ) dengan berbagai bentuk dan ukuran yang di arak keliling kota dengan tujuan segala bentuk dan hal yang berbau negatif akan pergi dari wilayah mereka. Atraksi wisata ini mempunyai daya tarik tersendiri. Bahkan beberapa tahun belakangan ini di Sanur , dan Kuta sudah menjadi agenda tahunan dari desa Sanur dan Kuta untuk dilombakan dan di jual untuk wisatawan tentunya selain menambah kekayaan atraksi wisata di Bali dan yang pasti makna dari perayaan itu tidak dihilangkan.Setelah begitu ramai orang keluar rumah untuk menyaksikan pawai Ogoh-ogoh ini dan sebagian mengarak ogoh-ogoh mereka masing-masing, tentunya setelah acara selesai ogoh-ogoh ini akan di pralina ( di bakar dengan sesaji ) dengan harapan perwatakan dari ogoh-ogoh yang mereka buat akan hilang dari lingkungan mereka.

Sampailah kita pada Hari Raya Nyepi, di hari ini juga kalau kita lihat sangat unik juga karena ada 4 point yang di jalankan dalam perayaan nyepi ini. Amati Gni ( tidak menyalakan api dan yang ada unsur cahaya ) Amati Lelungan ( tidak boleh bepergian ) Amati Lelaguan ( tidak menikmati hiburan ) Amati karya ( tidak melakukan aktivitas/bekerja ). 4 hal ini yang wajib di jalankan oleh masyarakat Hindu terutama di Bali di kenal dengan istilah Catur Bratha PenyepianBisa kita bayangkan di tahun baru yang identik dengan perayaan yang amat meriah dan besar-besaran tapi tidak begitu yang terjadi di Bali. Dan hal ini hanya ada di Bali, semua aktivitas dihentikan dalam sehari penuh, jalan-jalan sepi kecuali pecalang ( penjaga keamanan tradisional di bali ), bahkan Bandara internasional khusus hari ini di hentikan aktivitasnya.

Jadi jika ditarik kesimpulan dari makna Perayaan Hari Raya Nyepi itu sendiri tidak lain adalah kita dengan diwajibkan melakukan catur bratha penyepian akan mendapatkan renungan yang besar sekali makna yang terkandung dalam perjalanan hidup kita selama setahun.
Baca Selengkapnya...